Pendekatan pembelajaran selalu berkembang mengikuti perkembangan dunia pendidikan. Hal ini disebabkan oleh karena karakter anak didik selalu berubah dari zaman ke zaman. Anak-anak di zaman sekarang sangat akrab dengan penggunaan perangkat digital. Perangkat digital sudah menjadi bagian dari hidup manusia, termasuk anak-anak. Anak-anak di era digital memiliki akses informasi yang luas, sehingga perkembangan pengetahuan mereka juga semakin cepat, bila dibandingkan oleh generasi-generasi sebelumnya. Baca juga:Modul Ajar Mingguan Tema Transportasi Air untuk Anak PAUD 4-6 Tahun | RPP Deep Learning Anak di era digital cenderung lebih tertarik dengan metode pembelajaran yang interaktif, variatif, menyenangkan dan mendapatkan kesempatan untuk belajar melalui pengalaman nyata. Seorang ahli pendidikan, Loris Malaguzzi, berpendapat: “Children have a hundred languages”. Pembelajaran harus memberikan ruang atau kesempatan bagi berbagai cara anak memahami mengekspresikan pengetahuan. Pembelajaran dengan pendekatan Deep Learning bisa menjadi solusi bagi anak didik di zaman sekarang. Deep Learning berorientasi pada pengalaman nyata, pemahaman yang mendalam, serta keterlibatan emosional saat kegiatan belajar. Dengan metode ini, anak didik tidak hanya sekedar mendengarkan penjelasan, menghafal, atau mencatat. Namun, metode ini akan mengajak anak didik untuk memahami suatu teori melalui kegiatan praktik serta pengalaman nyata. Bila metode ini diterapkan dengan baik, maka perkembangan kreativitas, kecerdasan, kemampuan berpikir kritis, serta kemampuan sosial anak yang bertumbuh secara lebih optimal. Apa ciri khas kurikulum Deep Learning dalam pembelajaran bagi anak usia dini? Secara lebih lengkap, berikut ini adalah penjelasan mengenai ciri lengkap dari kurikulum Deep Learning: Belajar dengan melakukanAnak didik diajak untuk bereksplorasi serta melakukan kegiatan praktik secara langsung, misalnya dengan bermain peran atau percobaan sains. Pembelajaran 3-fulAnak didik belajar dengan melakukan pembelajaran yang 3-ful yaitu, meaningful (bermakna), joyful (menyenangkan), dan mindful (penuh kesadaran) Pembelajaran yang interaktifAnak didik diajak untuk melakukan kegiatan menarik melalui diskusi berkelompok atau bekerja sama mengerjakan suatu proyek. Menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalamPembelajaran lebih mengutamakan cara anak didik memahami konsep dengan cara pemecahan masalah dan refleksi. Berbasis digitalGuru perlu piawai dalam memanfaatkan perangkat digital dalam hidup sehari-hari, sehingga bisa mengajarkan ilmu yang dimiliki kepada anak didik dengan media gim, alat peraga interaktif, dan media digital untuk meningkatkan minat mereka dalam belajar. David Ausubel berpendapat, "Faktor terpenting yang memengaruhi pembelajaran adalah apa yang sudah diketahui oleh peserta didik. Pastikan hal itu, lalu ajarkan sesuai dengannya." Keberadaan modul ajar sangat penting untuk menyesuaikan pembelajaran yang sesuai dengan pemahaman awal siswa, sehingga mereka dapat membangun pengetahuan baru secara mendalam. Baca juga:Alasan MENGAPA PENDEKATAN DEEP LEARNING perlu Diterapkan di PAUD dan SD di Zaman Sekarang Berikut ini adalah cara mudah membuat modul ajar kurikulum Deep Learning yang sederhana dan mudah dibuat oleh para guru. Menentukan tujuan pembelajaranTujuan pembelajaran perlu disesuaikan dengan tahap perkembangan anak didik dan pendekatan yang berbasis pada melakukan kegiatan yang aplikatif, belajar dengan melakukan, dan kegiatan yang eksploratif. Pembelajaran yang interaktifAgar pembelajaran bisa berlangsung secara interaktif guru bisa mengajak anak didik bermain sambil belajar. Agar semakin menarik, guru perlu piawai dalam memberikan tantangan baru dalam setiap pembelajaran dan perlu piawai dalam menjaga semangat anak didik dalam belajar dengan cara memberikan apresiasi. Variasi media pembelajaranAnda bisa memilih mainan peraga pembelajaran yang menarik atau yang berbasis digital yang selalu update. Selalu menjalin komunikasi dengan orang tua siswaAgar komunikasi bisa berjalan secara lebih intens, guru perlu mengajak orang tua untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran kelas atau program lain di sekolah. Evaluasi dan refleksiJohn Deway berpendapat, “Kita tidak belajar dari pengalaman. Kita belajar dari merefleksikan suatu pengalaman.” Deway percaya bahwa dengan melakukan evaluasi dan refleksi, siswa akan semakin memahami suatu materi pembelajaran secara lebih mendalam. Tidak hanya sekedar menghafal atau mengingat. Resikonya, guru tidak hanya mendapatkan nilai anak didik dengan cara mengerjakan latihan soal, namun, bisa dilakukan juga dengan mengajak anak didik melakukan observasi, dokumentasi, dan portofolio. Baca juga: Contoh Dongeng Transportasi Darat, Air, Udara: PERSAHABATAN 3 KENDARAAN plus Refleksi dan Soal Quiz Dengan memahami pentingnya kurikulum Deep Learning dan menerapkan langkah-langkah praktis dalam pembuatan modul ajar, guru PAUD dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, menyenangkan, dan sesuai dengan karakter anak didik zaman sekarang. Dengan demikian, pendidikan anak usia dini akan semakin berkualitas dan mampu membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk masa depan. Sumber referensi: Freepik.com. (2025). Modern muslim woman hijab office room_27003237.htm [1] Ausubel, D. P. (1968). Educational psychology: a cognitive view [2] Dewey, J. (1938). Experience and Education. Macmillan [3]
Jawabannya adalah bisa. Namun, tentu saja dengan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Guru PAUD Sahabat Educa, anak usia dini bisa belajar dengan cara menanamkan dasar-dasar kemampuan dan karakter yang relevan dengan dunia kerja di masa depan. Berikut ini adalah cara-cara yang bisa diterapkan oleh guru PAUD pada anak usia PAUD / TK. Penanaman nilai dan karakter seorang profesional Dunia kerja membutuhkan orang-orang yang berintegritas dan berkarakter. Anak-anak bisa belajar dengan cara menyenangkan dan dalam pembiasaan sehari-hari di sekolah untuk mengembangkan sikap tanggung jawab, jujur, , disiplin, tekun, tangguh, dan akhlak baik lainnya. Baca juga: 16 Kegiatan Bermain Seraya Belajar Tema Profesi Petani untuk Anak PAUD Usia 4-5 Tahun Eksplorasi dunia kerja secara fun and educative Buat sudut belajar bertema tempat bekerja, misalnya sudut rumah sakit, sudut tukang kayu, dan lainnya. Ajak anak didik melakukan role play di sudut-sudut tempat bekerja tersebut. Sesekali, ajak pula anak didik mengunjungi kantor polisi, kantor pemadam kebakaran, supermarket, dan tempat-tempat menarik lainnya, agar anak didik bisa belajar banyak hal tentang dunia kerja. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Menggapai Cita-Cita - Subtopik : Profesi Orangtuaku - Kurikulum Merdeka Belajar Mengidentifikasi minat dan bakat anak didik Libatkan psikolog untuk mengadakan interview atau tes pengenalan minat-bakat anak didik, untuk mengenal potensi dan apa yang digemari merekaa. Selain itu, identifikasi juga bisa dilakukan dengan mengamati anak didik saat melakukan aneka kegiatan di kelas, misalnya bermain peran, berolahraga, berhitung, dan lainnya. Setelah menemukan potensi anak didik, libatkan orang tua untuk bersama-sama memotivasinya dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Baca juga:Pentingnya Dukungan Orang Tua dalam Pengembangan Bakat Anak Pengembangan keterampilan dasar Beberapa keterampilan dasar yang perlu dikembangkan sejak usia dini antara lain keterampilan motorik halus-kasar, keterampilan berkomunikasi dengan baik serta sopan, keterampilan public speaking, kemampuan bekerja sama, dan lainnya. Lakukan variasi kegiatan di kelas agar anak didik berkesempatan untuk mengembangkan setiap potensinya. Edukasi pemanfaatan teknologi Di era digital, peran teknologi sangat penting dalam pengembangan aneka keterampilan yang menunjang karir anak didik di masa depan. Perkenalkan teknologi sederhana yang aman untuk anak, bisa dengan mengajak anak didik bermain gim edukasi, berkegiatan seni, dan aneka pembelajaran di sekolah yang mengintegrasikan teknologi dalam melakukannya. Baca juga:Tips Guru Hebat: Menyikapi Perkembangan Teknologi yang Pesat Memberikan tugas berbasis proyek individu dan berkelompok Dengan mengerjakan proyek individu, anak didik akan belajar tentang kemandirian, disiplin, dan tanggung jawab dengan diri sendiri. Sedangkan, saat mengerjakan proyek berkelompok, anak didik akan belajar pentingnya kerja sama, bersosialisasi, berkomunikasi yang baik dalam tim, dan lainnya. Latih anak didik untuk membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sederhana. Baca juga: Tugas PROYEK SEDERHANA untuk PAUD / TK TEMA TANAMAN: Dengan Metode Merdeka Belajar Bekerja sama dengan orang tua, pakar, dan komunitas Sesekali, pihak sekolah perlu melibatkan anak didik dalam melakukan kegiatan di sekolah, agar orang tua semakin memahami potensi anak dan bisa bekerja sama dengan guru dalam mengembangkan setiap potensi dan minat anak didik. Ajak pula para pakar atau komunitas, agar memiliki pengetahuan yang lebih banyak tentang dunia kerja dan para ahli di bidang masing-masing. Kegiatan ini bisa memacu anak untuk memiliki semacam teladan atau idola yang baik sesuai bakat dan minatnya. Dengan pendekatan yang tepat, penguatan pendidikan vokasi di PAUD dapat membantu anak-anak mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang gemilang. Mari bersama-sama mendukung tumbuh kembang anak dengan memberikan bekal nilai, keterampilan, dan pengalaman yang relevan sejak usia dini. Ayah Bunda, ajak si kecil bermain dan belajar untuk mengembangkan keterampilan dasar PAUD bersama MARBEL TK DAN PAUD Sumber Referensi: 1. Teacherspayteachers.com. (2024). Vocational education [1]2. Iimprovingtechnicaleducation.org.uk. (2024). Report how to teach vocational education [2]
Bangun pagi menjadi salah satu kebiasaan penting yang ditekankan dalam program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digagas oleh Kemendikdasmen dan Bapak Menteri Mu’ti pada awal tahun 2025. Kebiasaan ini tidak hanya mendukung perkembangan fisik dan mental anak, tetapi juga memberikan fondasi kuat untuk membentuk karakter yang disiplin, penuh semangat, dan siap menghadapi tantangan di era digital. Baca juga:Contoh Naskah Pidato Bertema Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Awal Semester 2 untuk PAUD / TK Dalam artikel ini, kita akan membahas manfaat bangun pagi bagi si kecil, peran orang tua dalam membentuk kebiasaan ini, serta mengapa kebiasaan ini begitu penting untuk mencetak anak Indonesia yang hebat di masa depan. Ayah bunda sahabat Educa, apa saja manfaat penting bangun pagi bagi si kecil? Beberapa manfaat bangun pagi bagi anak usia dini antara lain: Meningkatkan kesehatan badan: Si kecil berkesempatan untuk mengawali hari dengan kegiatan fisik yang seru dan menyenangkan, misalnya merapikan tempat tidur, lari kecil-kecil atau melakukan gerak lagu Meningkatkan daya konsentrasi: Si kecil akan menjadi lebih tenang, tidak merasa terburu-buru, dan memiliki waktu untuk beribadah atau berdoa yang menunjang fokusnya saat belajar di sekolah Mengembangkan karakter disiplin: Si kecil bisa belajar tanggung jawab dan mengelola waktu secara efektif. Meningkatkan kualitas istirahat: Si kecil akan terpola untuk memiliki waktu tidur yang cukup dan teratur, sehingga menunjang kebugaran serta mencegah terjadinya “burn out” Meningkatkan kesehatan mental dan spiritual: Si kecil akan terbiasa melakukan segala sesuatu dengan ketenangan, yang merupakan hal penting agar mampu menyelesaikan tugas dengan kualitas optimal. Baca juga:Cara Orang Tua Mengajarkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat 2025 Sesuai Anjuran Kemendikdas Bagaimana ayah bunda membantu si kecil melakukan pembiasaan ini? Ayah bunda memiliki peran yang sangat penting dalam membantu si kecil membiasakan diri untuk bangun pagi. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendukung pembiasaan ini: Menjadi teladan: Ayah bunda perlu membiasakan diri agar bisa bangun lebih awal, agar bisa membantu membangunkan si kecil dan memotivasinya untuk melakukan kebiasaan yang sama Berikan apresiasi dan motivasi: Saat si kecil bisa bangun pagi, ayah bunda bisa mengapresiasinya, sehingga ia akan merasa bahwa usahanya dihargai Bangun suasana happy: Jadikan pagi hari sebagai saat yang menyenangkan dan positif dalam memulai hari, dengan melakukan kegiatan menyenangkan, misalnya sarapan atau senam bersama Membantu mengatur waktu tidur: Ayah bunda bisa membantu si kecil agar memiliki waktu tidur yang berkualitas atau tidur nyenyak selama minimal 7-8 jam Membantu Mengatur Jadwal Aktivitas Harian: Agar si kecil bisa tidur tepat waktu dan bisa dilakukan secara rutin, ayah bunda bisa membantu si kecil membuat jadwal kegiatan. Pastikan juga si kecil tidak beraktivitas dengan “layar”. Baca juga: Tidur Berkualitas Membuat Anak Menjadi Cerdas Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan makanan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur tepat pada waktunya), memerlukan dukungan dari ayah bunda yang berperan sebagai teladan utama dalam kehidupan anak sehari-hari. Ayah bunda perlu membantu menciptakan kebiasaan ini dengan memberi motivasi, contoh langsung, dan memastikan bahwa si kecil memiliki rutinitas tidur yang berkualitas. Pendidikan anak usia dini tidak hanya membentuk kecerdasan akademis, tetapi juga karakter dan kebiasaan positif yang membekali anak untuk menghadapi tantangan di era yang semakin kompetitif. Marbel Pelajaran TK dan PAUD: Media Menyenangkan dan Mencerdaskan Kesukaan Anak Indonesia Sumber referensi:1. Freepik.com. (2024). Teenager boy having fun summer [1]
Program Prioritas Kemendikdasmen atau Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan program dipaparkan oleh Bapak Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. dalam rapat kerja bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di Jakarta. Dalam penerapan program dan kebijakannya, Kemendikdasmen akan menggalakkan partisipasi dari seluruh ekosistem pendidikan. Salah satu programnya yang paling penting adalah penguatan pendidikan karakter. Baca juga: Cara Orang Tua Mengajarkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat 2025 Sesuai Anjuran Kemendikdas Penguatan Pendidikan Karakter atau Akhlak (Character Building) di PAUD/TK sangat esensial, karena usia dini adalah masa emas perkembangan, di mana nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, dan empati lebih mudah ditanamkan. Karakter yang kuat menjadi fondasi bagi anak untuk tumbuh menjadi individu yang cerdas, terampil dan berakhlak mulia. Pendidikan karakter juga membantu anak belajar bersosialisasi dan menghadapi tantangan di lingkungan sekitarnya dengan sikap positif dan optimis Bagaimana strategi yang bisa dilakukan pihak sekolah dan guru PAUD? 1. Pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk guru kelas Bertujuan meningkatkan kemampuan guru kelas dalam memberi bimbingan konseling kepada siswa, juga menyisipkan pendidikan nilai (values education) dalam pembelajaran sehari-hari, untuk memastikan siswa memiliki landasan moral yang kuat. Beberapa ide programnya: Terlibat dalam lokakarya dan seminar: Guru kelas dapat mengikuti lokakarya atau seminar terkait bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk mendapatkan wawasan dan metode terbaru Evaluasi dari kasus nyata: Menganalisis kasus nyata terkait permasalahan siswa yang ada di sekolah untuk melatih kemampuan mengambil langkah bimbingan yang tepat Melibatkan orang tua: Bekerja sama dengan orang tua untuk menyelaraskan pendidikan nilai di rumah dan sekolah Pemanfaatan sarana digital: Memanfaatkan aplikasi atau platform edukasi, untuk mendukung pembelajaran nilai secara kekinian, menarik, dan interaktif Melakukan refleksi diri: Secara rutin mengadakan evaluasi pendekatan dan keberhasilan bimbingan, yang telah dilakukan selama proses pembelajaran anak didik. Baca juga:Bentuk Karakter Anak dengan Kabi Kisah Teladan Nabi 2. Peningkatan kompetensi guru Bimbingan Konseling (BK) dan agama Berfokus pada pelatihan lanjutan untuk guru BK dan agama, agar mereka dapat menangani berbagai tantangan pendidikan karakter juga spiritual siswa dengan baik. Beberapa ide program yang bisa guru PAUD lakukan adalah: Mengikuti pelatihan khusus: Guru BK dan agama dapat mengikuti pelatihan khusus terkait teknik konseling dan pendekatan spiritual sesuai agama anak didik Analisis dan studi kasus: Berlatih menangani kasus yang pernah terjadi untuk meningkatkan kemampuan analisis dan problem solving Merancang modul pendidikan nilai: Membuat modul pembelajaran yang terintegrasi dengan nilai-nilai moral dan spiritual, serta hubungannya dengan pembelajaran sehari-hari. Membangun jejaring profesional: Bekerja sama dengan ahli, konselor, psikolog, atau tokoh agama untuk berbagi pengalaman dan membuat strategi, juga visi misi Mengajak orang tua dan komunitas untuk terlibat: Mendorong partisipasi orang tua dan komunitas untuk mendukung perkembangan karakter dan spiritual anak didik. Dapatkan Aneka Lembar Kerja Anak berbagai Tema di Sini 3. Pengangkatan guru BK Menekankan pentingnya pengadaan atau penambahan guru BK di sekolah. Guru BK memiliki peranan vital dalam membantu siswa mengatasi permasalahan pribadi, sosial, maupun akademik. Beberapa contoh tugas guru BK: Memberi konseling personal: Membantu anak mengatasi masalah pribadi melalui sesi konseling individu dan menjunjung privasi Menyelenggarakan seminar dan konseling kelompok: Mengadakan seminar dan diskusi kelompok, guna membangun keterampilan sosial dan menyelesaikan masalah bersama Membantu perencanaan karier: Membimbing siswa dalam mengenal dan menentukan minat, bakat, dan jalur pendidikan atau karier yang sesuai sejak dini Bekerjasama dengan guru lain: Bersama guru kelas membuat rencana pendekatan pendidikan yang holistik Menyusun laporan perkembangan anak: Melaporkan hasil konseling untuk membantu siswa, orang tua, dan pihak sekolah memahami kondisi anak didik Menjadi mediator konflik: Membantu menyelesaikan konflik antarsiswa atau antara siswa dan guru. 4. Penanaman karakter tujuh kebiasaan anak Indonesia Adalah upaya untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu melalui kebiasaan positif yang dirancang untuk membentuk perilaku anak Indonesia. Beberapa kebiasaan yang perlu dikembangkan dan menjadi prioritas adalah bangun pagi, beribadah, olahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Cara mengajarkannya perlu menggunakan cara yang menyenangkan dan melalui pembiasaan dalam kegiatan harian di sekolah. 5. Makan siang bergizi Mendorong penyediaan makanan siang yang sehat dan bergizi bagi siswa, untuk mendukung perkembangan fisik, konsentrasi belajar, dan kesehatan secara menyeluruh. Beberapa contoh program yang bisa sekolah lakukan adalah: Menyediakan menu bergizi: Menyusun dan menyediakan menu makan siang dengan gizi seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral Mendatangkan ahli gizi: Bekerjasama dengan ahli gizi untuk memastikan makanan yang disajikan sesuai kebutuhan tumbuh kembang anak didik Mengadakan edukasi gizi: Memberikan pembelajaran tentang pentingnya makanan sehat dan bergizi kepada anak didik dan orang tua untuk mendukung kebiasaan makan bergizi. Baca juga:RPP PAUD Tema Diriku Subtema Makanan Sehat Pendidikan karakter di PAUD merupakan fondasi terpenting dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, dan cerdas. Melalui strategi yang holistik, melibatkan guru, orang tua, dan seluruh ekosistem pendidikan, nilai-nilai positif dapat ditanamkan sejak dini. Dengan komitmen bersama, mari kita bersama menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan anak secara menyeluruh, baik secara akademik maupun moral, demi masa depan anak serta generasi penerus bangsa yang cerah. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Media Pembangun Karakter Anak Indonesia
Setelah liburan akhir semester, Natal, dan Tahun Baru, anak didik akan kembali bersekolah. Di minggu pertama anak sekolah, mereka tidak akan diberikan materi pembelajaran atau kegiatan yang terlalu “serius”. Namun, lebih pada kegiatan “pemanasan”, sehingga mereka bisa beradaptasi dengan suasana sekolah dan teman-teman sekelas setelah liburan yang cukup panjang. Kegiatan ini biasa dikenal dengan kegiatan minggu pertama atau first week of school activities. Baca juga:9 PERMAINAN ASYIK di Hari - Hari MPLS PAUD: Bikin Minggu PERTAMA ANAK MASUK SEKOLAH TK Jadi Berkesan Dalam satu minggu atau 5 hari pertama, anak didik akan diajak melakukan aneka kegiatan menyenangkan dan seru. Berikut ini beberapa kegiatan serunya: Hari 1: Kegiatan sambutan seru Tema: “Tahun Baru, Semangat Baru”. Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Salam ceria: Guru kelas menyambut anak didik di pintu masuk sekolah dan pintu kelas dengan senyuman dan salam hangat. Circle time: Anak didik diajak untuk saling mengucapkan selamat, bercerita, dan melakukan permainan atau ice breaking sederhana. Permainan kolaboratif: Anak didik melakukan permainan kerja sama atau berkelompok, misalnya Membangun menara : Anak didik membangun menara menggunakan balok atau LEGO dalam waktu tertentu Bekerja sama menyusun puzzle: Anak didik bekerja sama menyusun potongan puzzle menjadi gambar utuh Bercerita: Setiap anak menceritakan pengalaman paling menarik saat liburan dengan media gambar yang dibuat sendiri Penjelasan rutinitas sekolah: Anak didik mendapatkan informasi tentang jadwal harian. Baca juga: 6 Kegiatan Pembuka Kelas PAUD yang Seru dan Menyenangkan Hari 2: Eksplorasi lingkungan sekolah Tema: Kegiatan seru bertema “Menjelajahi Sekolahku” Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Kegiatan school tour: Anak didik diajak mengenal kembali area kelas, taman bermain, toilet, dan ruang lain, serta beberapa hal baru tentang sekolah Sensory games: Anak didik bermain pasir dan aneka permainan sensory games lainnya di luar kelas, untuk melatih kembali indra peraba, penciuman, pendengaran, dan lainnya Membuat kreasi craft: Anak didik membuat peta sekolah sederhana dengan stiker dan bahan lain untuk mendekorasi Gerak dan lagu: Anak didik menyanyikan lagu bertema semangat belajar dengan iringan musik dan melakukan gerakan atau tarian. Baca juga:PROGRAM SEKOLAH SEHAT di PAUD: Apa Itu? Apa Manfaatnya? Apa Jenis Kegiatannya? Hari 3: Pengenalan topik pembelajaran Tema: Topik pembelajaran seru di semester 2 Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Mewarnai peta topik pembelajaran: Anak didik mewarnai dan menghiasi lembaran tentang topik pembelajaran di semester 2 Lomba tebak-tebakan: Anak didik melakukan kompetisi berkelompok untuk menjawab pertanyaan tentang topik pembelajaran dengan media cerita atau video Membuat poster: Anak didik membuat poster tentang semangat belajar dan bertuliskan topik-topik utama pembelajaran di semester 2 Presentasi dan refleksi: Anak didik melakukan presentasi dengan media kreasi yang telah dibuat hari ini dan melakukan refleksi tentang pembelajaran hari ini Hari 4: Pengenalan diri dan teman Tema: Aku bangga pada diriku, aku sayang teman-temanku Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Bercerita tentang diriku: Anak didik menceritakan tentang dirinya (ciri fisik, sifat, kegemaran diri, dan lain) Bermain peran: Anak didik bermain drama tentang persahabatan dan menghormati perbedaan Membuat kreasi craft: Anak didik membuat bingkai foto (untuk dipasangkan foto diri atau foto kelas) Memuji teman: Anak didik saling melempar bola dari satu teman ke teman lainnya. Teman yang mendapatkan bola harus memuji tema sebelahnya Bernyanyi bersama: Anak didik bersama bernyanyi lagu tema persahabatan Refleksi bersama: Anak didik menceritakan hal-hal yang mereka banggakan dari diri sendiri dan setiap teman dalam satu kelas. Baca juga:Ide TERBARU Aktivitas Berkenalan dengan Teman Baru Hari 5: Pentas seni mini Tema: Berani berekspresi secara positif Anak didik diajak melakukan serangkaian kegiatan, yaitu: Pembagian kelompok: Anak didik dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan minat dan bakatnya Diskusi kelompok: Anak didik membicarakan tentang kesenian apa yang ingin ditampilkan Berlatih bersama: Anak didik latihan bersama sesuai pentas seni yang ingin ditampilkan dan membuat aneka aksesoris Pentas seni: Anak didik menampilkan peragaan seni hasil latihan mereka sambil menikmati hidangan yang disediakan Penutup: Membuat kartu harapan dan ditempel di majalah dinding sekolah. Baca juga: Variasi dan Kolaborasi Pembelajaran PAUD Berbasis Kesenian Semoga dengan melakukan aneka kegiatan minggu pertama di atas, anak didik kembali menemukan kembali semangat belajar, rasa nyaman, dan rasa gembira di sekolah. Semangat mengajar! Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2024). Kids having fun jungle themed party [1]
Guru PAUD Sahabat Educa, menulis laporan perkembangan anak secara deskriptif atau dalam bentuk narasi membutuhkan kiat-kiat khusus. Guru PAUD perlu menekankan pada pembelajaran yang holistik dan menghargai keunikan setiap anak. Apa pun yang ditulis pada raport akan dibaca oleh orang tua dan bisa menjadi pedoman orang tua dalam mendidik buah hatinya di rumah. Artikel Terkait:- Ada 10 KRITERIA PENTING PENILAIAN Perkembangan Anak dalam Raport PAUD / TK- Tips Menulis Laporan Raport PAUD / TK Deskriptif 2024 dan Contohnya | Sederhana dan Mudah Dipahami Orang Tua Karena laporan perkembangan anak di raport memiliki dampak yang besar bagi orang tua, guru, dan perkembangan anak didik, maka guru PAUD perlu memiliki pantangan-pantangan khusus. Berikut ini adalah beberapa hal yang tidak boleh ditulis dalam laporan perkembangan anak didik di buku raport: Membandingkan dengan Anak Didik Lainnya Guru perlu menghargai keunikan setiap anak didik dan menghindari kata-kata yang membanding-bandingkan dengan temannya, misalnya, “Ananda perlu lebih fokus agar bisa memiliki kemampuan seperti si B.” Memberikan Label Negatif Memberikan label seperti “lemah”, “malas”, “nakal”, dan label negatif lainnya perlu dihindari. Guru PAUD perlu menilai anak didik dari hal-hal yang positif yang masih bisa dikembangkan di semester atau tahun ajaran berikutnya, misalnya: “Ananda sudah mampu mewarnai dengan cukup rapi. Namun, bila melakukannya dengan lebih sabar pasti hasilnya akan lebih optimal.” Hindari pula penilaian terlalu mutlak dan memberi kesan seakan-akan “si anak” tidak bisa berubah, misalnya penggunaan kalimat “selalu tidak mau mengalah”, “tidak pernah bisa diam di kelas”, dan lainnya. Baca juga:12 Tips Praktis dan Simpel Menulis Laporan Perkembangan Anak PAUD / TK Deskriptif / Berbentuk Narasi Lebih Banyak Menulis Kelemahan Anak usia dini masih dalam tahap belajar. Bila hanya menemukan kelemahan mereka, tentu ada banyak. Guru perlu menulis kalimat yang motivatif, misalnya: “Ananda sudah mampu melakukan pembelajaran berkelompok dengan baik. Namun, ia perlu berlatih memberi kesempatan kepada teman satu kelompok untuk bisa berbagi tugas.” Hindarilah menulis, “Ananda tidak pandai membagi tugas.” MARBEL TK DAN PAUD: Media Belajar dengan Gims yang Edukatif dan Variatif Hindari Narasi yang Terlalu Emosional Sebagai guru, mungkin Anda merasa “gemes” pada seorang anak didik yang suka membuat gaduh di kelas. Namun, tentu saja hal ini tidak boleh terungkap dalam laporan perkembangan anak, misalnya: “Ananda kurang bisa menaati nasihat guru, sehingga kadang membuat guru merasa tidak nyaman di kelas.” Laporan yang Tidak Berdasarkan Fakta Menulis laporan perkembangan anak didik haruslah berdasarkan pengamatan sehari-hari. Hindari pula penulisan laporan menggunakan kata, “sepertinya”, “kelihatannya”, dan kata-kata yang kurang meyakinkan dan tidak berdasarkan pengamatan saat anak berada di sekolah. Terlalu Menjurus pada Persoalan Keluarga dari Anak Didik Guru PAUD biasanya memahami persoalan-persoalan yang sedang dihadapi anak didik, termasuk persoalan keluarga dari anak didik. Hindarilah menulis kalimat, “Persoalan keluarga yang sedang dihadapi Ananda sangat berdampak pada prestasi belajarnya.” Berfokuslah pada pengamatan kepada anak dalam kegiatan di kelas atau sekolah. Hindari pula kalimat yang terlalu memojokkan orang tua dan mengarah pada kelemahan orang tua, misalnya kelemahan orang tua dalam mendidik anaknya. Mengabaikan Perkembangan Kecil Anak Didik Ada banyak perkembangan positif yang dialami setiap anak dari waktu ke waktu. Guru PAUD perlu jeli dalam memahami dan mengamati anak didik dalam kegiatan sehari-hari. Setiap perkembangan kecil bisa menjadi catatan penting yang perlu ditulis pada raport, sehingga orang tua bisa memberikan dukungan positif saat anak berada di rumah, misalnya kemampuan menulis yang semakin rapi, semakin mampu mengontrol emosinya, dan lainnya. Guru PAUD Sahabat Educa, semoga kiat-kiat di atas bisa membantu Anda dalam menulis laporan perkembangan anak didik dalam bentuk narasi. Sangat disarankan pula untuk menggunakan yang sederhana dan mudah dipahami. Semoga setiap kalimat yang Anda tulis pada raport benar-benar bermanfaat untuk membantu perkembangan karakter, keterampilan, dan kognitif anak didik agar semakin bertumbuh secara optimal. GRATIS LKPD PAUD: Bisa Diunduh di Platform ini! Sumber Referensi: 1. Freepik.com. (2022). Young pretty modern muslim woman hijab working laptop office room education online [1]