Di masa depan, bahasa Inggris akan menjadi bagian dari kehidupan manusia. Pembiasaan penggunaan bahasa Inggris perlu ditanamkan sejak anak belajar di tingkat PAUD. Namun, keterbatasan guru bahasa Inggris dalam suatu satuan PAUD bisa menjadi penghalang untuk bisa memberikan materi pembelajaran bahasa Inggris. Yunisrina Qismullah Yusuf, Burhansyah Burhansyah, & Aisyaranur Aisyaranur menyatakan dalam bukunya: "Teachers used many kinds of strategies to teach vocabulary to very young learners, such as using songs, pictures, games, coloring, and storytelling in the classroom." Di era digital seperti sekarang, ada banyak media mengajar bahasa Inggris yang bisa dimanfaatkan oleh pendidik PAUD. Media pembelajaran ini hadir dalam bentuk video dengan berbagai variasi, misalnya video lagu, video peragaan permainan, dan lainnya. Guru PAUD meskipun bukan lulusan sarjana bahasa Inggris, memungkinkan untuk mengajar bahasa Inggris bagi anak-anak didiknya, meskipun pengajarannya lebih berbasis pada pengembangan penguasaan kosakata. "Teaching and learning vocabulary is an integral part of foreign language learning since it is the basic sub-skill for someone who wants to learn a foreign language." Rahma Deni & Fahriany Fahriany, ‘Teachers' Perspective on Strategy for Teaching English Vocabulary to Young Learners,’ (2019). Dalam kutipan di atas, Rahma Deni & Fahriany Fahriany menekankan pentinnya pembelajaran tentang penguasaan kosakata sebagai sub-skill yang mendasar. Mengingat akan pentingnya mengajarkan kosakata, tips berikut ini semoga bisa menjadi guru bahasa Inggris yang hebat bagi anak usia dini: Baca juga: Cara Mudah dan Menyenangkan Mengajarkan Bahasa Inggris Kepada Anak 1. Belajar dengan gerak lagu "Using music to support the literacy development of young English language learners."Paquette, K. R., & Rieg, S, UNY Journal (2008) Musik sangat baik digunakan dalam pengembangan literasi pada anak usia dini. Anak didik bisa semakin termotivasi untuk belajar bahasa inggris, terutama dalam pengembangan kosakata. Contoh lagu yang bisa digunakan adalah "Head, Shoulders, Knees and Toes", "If You're Happy and You Know It", atau "ABC Song". 2. Gunakan media visual yang dapat disentuh "Utilizing educational props in teaching English to young children enhances their enthusiasm and foundational language skills through effective, creative, and enjoyable learning experiences." (Wahyuningsih, A. S., & Aristawati, A. R) Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran bisa memotivasi anak didik agar semakin bersemangat. Alat peraga tersebut bisa berupa kartu, benda-benda nyata, boneka, gambar, dan lainnya. Dengan menggunakan alat peraga kreatif tersebut pembelajaran bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan meningkatkan pemahaman secara efektif. 3. Belajar & bermain "Play gives children a chance to practice what they are learning." (Mr. Rogers) Aktivitas permainan memungkinkan anak didik belajar dengan lebih aktif dan belajar dengan mengalami secara langsung. Dengan bermain, anak didik juga bisa belajar secara lebih interaktif, dan dinamis (tidak monoton / mendengarkan saja). Pembelajaran menjadi lebih mindful, meaningful, dan joyful. Contoh permainan yang bisa diaplikasikan adalah Simon Says, Pik A Boo, Tap Tap Speak 4. Bermain peran Ajak anak didik memperagakan suatu percakapan sederhana dengan 2 tokoh dengan contoh naskah di bawah ini:T: "Hello, my name is Teddy! What is your name?" B: "My name is Budi!" Permainan juga bisa diperagakan dengan media boneka. Unduh GRATIS: Lembar Kerja Anak Belajar Bahasa Inggris 5. Memulai dari pemahaman kosakata sehari-hari dan benda di sekitar "Vocabulary is the foundation of language development, and learning words related to everyday objects and experiences enhances children's ability to communicate effectively." (Snow, C. E) Snow percaya bahwa pengenalan aneka kosakata yang berhubungan dengan obyek atau yang sering ditemui atau aktivitas yang sering dilakukan anak dalam hidup sehari-hari secara efektif bisa membantu anak dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Anda bisa memulainya dengan kosakata, “I like playing, this is a book, that is a pen”. Baca juga: Tips Mengembangkan Keterampilan Berbahasa Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif 6. Bermain sambil belajar warna dan bentuk "Colors stimulate children's emotional development and provide a natural connection to creativity and expression." (Susan Johnson). Warna dapat mempengaruhi emosi anak didik ke arah positif, yaitu bisa meningkatkan semangat, keceriaan, dan kreativitas anak didik. Pembelajaran tentang warna tentu akan menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan. Padukan materi ini dengan pembelajaran aneka bentuk, misalnya circle (blue circle, red circle), triangle (green triangle, red triangle), dan lainnya. Baca juga: 20 Ide PERMAINAN TERBARU Belajar Bentuk dan Warna: Untuk Anak PAUD Usia 2 - 3 Tahun 7. Gunakan cerita bergambar "A good picture book for children should have a simple, clear story line with a beginning, middle, and end." (Baker, A) Baker menjelaskan bahwa buku cerita yang baik untuk anak-anak harus memiliki alur cerita yang sederhana dan jelas dengan awal, tengah, dan akhir. Struktur cerita yang mudah diikuti dan dipahami anak bisa membantunya dalam memahami narasi dan meningkatkan kemampuan bahasa mereka. Pastikan pula tata bahasa yang digunakan dalam buku mudah dipahami anak dan menampilkan gambar sederhana yang berwarna. 8. Berikan apresiasi dan motivasi Pastikan anak didik merasa nyaman dan percaya diri saat belajar menggunakan bahasa Inggris secara lisan. Minimalkan kritikan atau koreksi yang berlebihan. Perbanyak pujian dan pemberian reward. "The limits of my language mean the limits of my world." (Ludwig Wittgenstein) Batasan bahasa kita adalah batasan dunia kita. Dengan kata lain, semakin banyak bahasa yang kita kuasai, maka kita bisa memperluas relasi dan pengetahuan kita. Tentu ada banyak manfaat lainnya saat kita bisa menguasai bahasa Inggris. Semoga anak didik semakin memiliki masa depan yang lebih baik dan semakin dimudahkan dalam menggapai apa yang mereka cita-citakan. Selain pintar berbahasa Inggris, ajak si kecil mengembangkan karakter bersama RIRI Cerita Anak Interaktif. Sumber referensi Qismullah Yusuf, Yunisrina., Burhansyah., & Aisyaranur. Teachers Strategies to Introduce Simple English Words to Very Young Learners. Proceedings of EEIC, 2017 [1] Paquette, K. R., & Rieg, S. A., "Using music to support the literacy development of young English language learners," Early Childhood Education Journal, 2008 [2] Wahyuningsih, A. S., & Aristawati, A. R. "Penggunaan Alat Peraga Edukasi untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris pada Anak-Anak di Panti Asuhan Al-Kahfi, Nginden Jangkungan, Sukolilo, Surabaya." Prosiding Patriot Mengabdi, 2022. [3] Rogers, Fred. Play Quotes - The Strong National Museum of Play, 2024 [4] Snow, C. E.. Academic Language and the Challenge of Reading for Learning About Science. Science, 2010. [5] Baker, A. Children's Literature in Education, 39(2), 131-144, (2008) [6] Wittgenstein, Ludwig. The Limits of My Language Mean the Limits of My World, 1975 [7]
Guru PAUD dan TK sangat langka. Namun, terkadang kehadirannya bisa yang paling ditunggu oleh anak-anak didik. Jennifer Sumsion menyatakan: "Kehadiran guru laki-laki dalam pendidikan anak usia dini dapat memperkaya pengalaman belajar anak-anak dengan menghadirkan perspektif dan pendekatan yang berbeda." Guru PAUD sahabat Educa, guru laki-laki di satuan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), sangat diperlukan. Kehadirannya akan menciptakan suasana baru di dalam sebuah sekolah. Guru laki-laki bisa menjadi figur yang tentu saja berbeda dari guru perempuan. Dalam hal mengajar dan mendidik, guru laki-laki biasanya akan memiliki cara yang berbeda sehingga bisa menambah semangat serta mengurangi kebosanan bagi anak didik. Secara lebih spesifik, berikut ini adalah peran guru laki-laki di sebuah PAUD: Menjadi figur ayahTidak semua anak didik memiliki figur ayah di rumah. Meskipun masih memiliki ayah, mungkin ada beberapa anak didik yang ayahnya harus bekerja di daerah yang jauh sehingga jarang bertemu. Guru laki-laki bisa menjadi figur ayah yang memberi teladan dan bisa memberikan perhatian. Pembelajaran jadi semakin variatifKarena seorang laki-laki lebih dominan menggunakan pikiran daripada perasaan, maka cara ia mengajar, cara menasihati, dan cara mendampingi anak didik pasti sedikit banyak akan berbeda daripada guru perempuan. Hal ini bisa meningkatkan motivasi belajar anak didik. Baca juga: Menjadi Guru yang Inspiratif dan Profesional Era Digital Membantu perkembangan sosio-emosional Dan Shaham telah mengadakan penelitian. Dalam tesisnya, ia menyimpulkan: "kehadiran guru laki-laki dalam pendidikan anak usia dini memberikan model peran yang berbeda, yang dapat membantu anak-anak dalam membangun pemahaman yang lebih luas tentang peran gender dan interaksi sosial." Baca juga: Tips Menjadi GURU yang ADAPTIF dan DISUKAI Siswa | Untuk Guru PAUD - SD Anak didik akan semakin memahami makna perbedaan gender, dan cara menyikapi perbedaan gender, misalnya cara menghargai lawan jenis atau batas-batas interaksi antara laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki jadi semakin paham mengapa harus bersikap lembut kepada perempuan. Anak laki-laki juga semakin paham akan perannya di masa depan sebagai seorang laki-laki dewasa atau seorang ayah. Tantangan guru PAUD laki-laki Guru laki-laki yang hadir di suatu PAUD mungkin akan mengalami beberapa tantangan, diantaranya adalah: Pandangan khalayak umumPada umumnya atau sebagian besar atau biasanya guru PAUD adalah perempuan. Seorang guru laki-laki yang hadir di PAUD biasanya memiliki tantangan tersendiri agar bisa diterima siswa dengan baik, memberikan layanan pendidikan yang baik, atau mendapatkan kepercayaan dari orang tua anak didik. Dukungan dari rekan kerjaKarena guru laki-laki di PAUD biasanya jumlahnya sangat minim, maka ia akan memiliki tantangan tersendiri agar bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja yang “kebanyakan perempuan”. Namun, bila sudah tercipta bonding yang baik dengan guru-guru perempuan, kehadiran guru laki-laki bisa memberikan warna tersendiri, misalnya dalam memberikan ide-ide metode mengajar, menyelesaikan konflik antarsiswa, dan lainnya. LKA GRATIS: MEWARNAI Gambar Aneka Tema | Ayo UNDUH Sekarang! Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut? Patrick Lencioni mengatakan: "Kepercayaan yang dibangun melalui penghargaan terhadap perbedaan adalah fondasi dari tim yang efektif dan sukses." Setiap guru perlu memiliki pemikiran yang sama dalam hal memandang suatu perubahan dan suatu perbedaan. Bila semua guru (terutama yang perempuan) sudah memahami pentingnya guru laki-laki dalam suatu PAUD, maka akan lebih mudah bagi guru laki-laki untuk mendapatkan kepercayaan. Kepercayaan sesama rekan guru Kepercayaan adalah hal yang sangat penting dalam perkembangan suatu organisasi atau sekolah. Setiap guru perlu memiliki kepercayaan kepada sesama rekan kerja. Bila kepercayaan ini sudah terbangun, maka akan tercipta suasana kerja yang lebih nyaman. Kenyamanan akan membuat kreativitas setiap individu lebih mudah berkembang. Mampu bekerja sama dengan tim Selanjutnya, tinggal bagaimana guru laki-laki tersebut bisa membangun kepercayaan tersebut, sehingga bisa dipercaya menjadi anggota tim yang baik. Tentu saja hal ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, yaitu sesama guru atau dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, serta ketua yayasan, sehingga bisa membangkitkan kepercayaan orang tua dan anak didik. Dukungan dari pihak sekolah Pihak sekolah (kepala sekolah atau ketua yayasan) perlu memberikan dukungan, misalnya dengan memberikan sosialisasi kepada orang tua akan kehadiran guru laki-laki di sebuah sekolah. Pihak sekolah bisa menjelaskan pentingnya atau peran guru laki-laki dalam sebuah satuan PAUD. Bila kemampuan guru laki-laki tersebut belum mumpuni, pihak sekolah bisa mengadakan pelatihan dalam bentuk seminar, workshop, atau praktik kerja. Baca juga: Menjadi Guru yang Hebat demi Menguatkan Mental Anak Didik Guru PAUD laki-laki itu keren! Ifina Trimuliana artikelnya berjudul “Guru PAUD Laki-laki itu Keren Loh” sangat menekankan bahwa betapa “keren”nya sosok guru laki-laki di dalam sebuah PAUD. Artikel ini dimuat di paudpedia.kemdikbud.go.id, salah satu platform resmi Kemendikbud. Sosialisasi ini bisa menjadi contoh sumber informasi terpercaya yang menunjukkan bahwa pemerintah ikut mendukung keberadaan guru laki-laki di sebuah sekolah. Jo Warin dalam bukunya "Men in Early Childhood Education and Care: Gender Balance and Flexibility" menuliskan: "Kehadiran pria dalam pendidikan anak usia dini menawarkan manfaat unik yang sulit atau tidak mungkin dicapai dalam lingkungan pengajaran yang seluruhnya perempuan. Sementara wanita cenderung menciptakan lingkungan yang menenangkan dan positif, pria mendorong lingkungan yang lebih aktif dan fisik, yang dapat sangat berarti bagi anak laki-laki, karena gaya bermain, belajar, dan berpikir mereka lebih mungkin dihargai, diterima, dan dikembangkan." Semoga kehadiran guru laki-laki bisa memberikan pengalaman belajar yang semakin bervariasi, seimbang, motivatif, dan menyenangkan bagi anak-anak didik di suatu PAUD. Semoga ide-ide visioner dan inovatif dari guru laki-laki juga bisa membuat sekolah menjadi semakin berkembang dan kian diminati. KABI (Kisah Nabi): Media Animasi Belajar Pendidikan Karakter Berbasis Islami Sumber referensi: Sumsion, Jennifer. (2005). Male teachers in early childhood education: issues and case study [1] Lencioni, Patrick. (2002). the five dysfunctions of a team: a leadership fable [2] Shaham, Dan. (1991). Male teachers in early childhood education: self & social perceptions [3] Warin, Jo (2018). Men in early childhood education and care: gender balance and flexibility [4] Trimuliana, Ifina (2023). Guru paud laki laki itu keren loh [5] Freepik.com. (2023). Father showing his son how paint [6]
Pendekatan pembelajaran selalu berkembang mengikuti perkembangan dunia pendidikan. Hal ini disebabkan oleh karena karakter anak didik selalu berubah dari zaman ke zaman. Anak-anak di zaman sekarang sangat akrab dengan penggunaan perangkat digital. Perangkat digital sudah menjadi bagian dari hidup manusia, termasuk anak-anak. Anak-anak di era digital memiliki akses informasi yang luas, sehingga perkembangan pengetahuan mereka juga semakin cepat, bila dibandingkan oleh generasi-generasi sebelumnya. Baca juga:Modul Ajar Mingguan Tema Transportasi Air untuk Anak PAUD 4-6 Tahun | RPP Deep Learning Anak di era digital cenderung lebih tertarik dengan metode pembelajaran yang interaktif, variatif, menyenangkan dan mendapatkan kesempatan untuk belajar melalui pengalaman nyata. Seorang ahli pendidikan, Loris Malaguzzi, berpendapat: “Children have a hundred languages”. Pembelajaran harus memberikan ruang atau kesempatan bagi berbagai cara anak memahami mengekspresikan pengetahuan. Pembelajaran dengan pendekatan Deep Learning bisa menjadi solusi bagi anak didik di zaman sekarang. Deep Learning berorientasi pada pengalaman nyata, pemahaman yang mendalam, serta keterlibatan emosional saat kegiatan belajar. Dengan metode ini, anak didik tidak hanya sekedar mendengarkan penjelasan, menghafal, atau mencatat. Namun, metode ini akan mengajak anak didik untuk memahami suatu teori melalui kegiatan praktik serta pengalaman nyata. Bila metode ini diterapkan dengan baik, maka perkembangan kreativitas, kecerdasan, kemampuan berpikir kritis, serta kemampuan sosial anak yang bertumbuh secara lebih optimal. Apa ciri khas kurikulum Deep Learning dalam pembelajaran bagi anak usia dini? Secara lebih lengkap, berikut ini adalah penjelasan mengenai ciri lengkap dari kurikulum Deep Learning: Belajar dengan melakukanAnak didik diajak untuk bereksplorasi serta melakukan kegiatan praktik secara langsung, misalnya dengan bermain peran atau percobaan sains. Pembelajaran 3-fulAnak didik belajar dengan melakukan pembelajaran yang 3-ful yaitu, meaningful (bermakna), joyful (menyenangkan), dan mindful (penuh kesadaran) Pembelajaran yang interaktifAnak didik diajak untuk melakukan kegiatan menarik melalui diskusi berkelompok atau bekerja sama mengerjakan suatu proyek. Menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalamPembelajaran lebih mengutamakan cara anak didik memahami konsep dengan cara pemecahan masalah dan refleksi. Berbasis digitalGuru perlu piawai dalam memanfaatkan perangkat digital dalam hidup sehari-hari, sehingga bisa mengajarkan ilmu yang dimiliki kepada anak didik dengan media gim, alat peraga interaktif, dan media digital untuk meningkatkan minat mereka dalam belajar. David Ausubel berpendapat, "Faktor terpenting yang memengaruhi pembelajaran adalah apa yang sudah diketahui oleh peserta didik. Pastikan hal itu, lalu ajarkan sesuai dengannya." Keberadaan modul ajar sangat penting untuk menyesuaikan pembelajaran yang sesuai dengan pemahaman awal siswa, sehingga mereka dapat membangun pengetahuan baru secara mendalam. Baca juga:Alasan MENGAPA PENDEKATAN DEEP LEARNING perlu Diterapkan di PAUD dan SD di Zaman Sekarang Berikut ini adalah cara mudah membuat modul ajar kurikulum Deep Learning yang sederhana dan mudah dibuat oleh para guru. Menentukan tujuan pembelajaranTujuan pembelajaran perlu disesuaikan dengan tahap perkembangan anak didik dan pendekatan yang berbasis pada melakukan kegiatan yang aplikatif, belajar dengan melakukan, dan kegiatan yang eksploratif. Pembelajaran yang interaktifAgar pembelajaran bisa berlangsung secara interaktif guru bisa mengajak anak didik bermain sambil belajar. Agar semakin menarik, guru perlu piawai dalam memberikan tantangan baru dalam setiap pembelajaran dan perlu piawai dalam menjaga semangat anak didik dalam belajar dengan cara memberikan apresiasi. Variasi media pembelajaranAnda bisa memilih mainan peraga pembelajaran yang menarik atau yang berbasis digital yang selalu update. Selalu menjalin komunikasi dengan orang tua siswaAgar komunikasi bisa berjalan secara lebih intens, guru perlu mengajak orang tua untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran kelas atau program lain di sekolah. Evaluasi dan refleksiJohn Deway berpendapat, “Kita tidak belajar dari pengalaman. Kita belajar dari merefleksikan suatu pengalaman.” Deway percaya bahwa dengan melakukan evaluasi dan refleksi, siswa akan semakin memahami suatu materi pembelajaran secara lebih mendalam. Tidak hanya sekedar menghafal atau mengingat. Resikonya, guru tidak hanya mendapatkan nilai anak didik dengan cara mengerjakan latihan soal, namun, bisa dilakukan juga dengan mengajak anak didik melakukan observasi, dokumentasi, dan portofolio. Baca juga: Contoh Dongeng Transportasi Darat, Air, Udara: PERSAHABATAN 3 KENDARAAN plus Refleksi dan Soal Quiz Dengan memahami pentingnya kurikulum Deep Learning dan menerapkan langkah-langkah praktis dalam pembuatan modul ajar, guru PAUD dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, menyenangkan, dan sesuai dengan karakter anak didik zaman sekarang. Dengan demikian, pendidikan anak usia dini akan semakin berkualitas dan mampu membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk masa depan. Sumber referensi: Freepik.com. (2025). Modern muslim woman hijab office room_27003237.htm [1] Ausubel, D. P. (1968). Educational psychology: a cognitive view [2] Dewey, J. (1938). Experience and Education. Macmillan [3]
Jawabannya adalah bisa. Namun, tentu saja dengan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Guru PAUD Sahabat Educa, anak usia dini bisa belajar dengan cara menanamkan dasar-dasar kemampuan dan karakter yang relevan dengan dunia kerja di masa depan. Berikut ini adalah cara-cara yang bisa diterapkan oleh guru PAUD pada anak usia PAUD / TK. Penanaman nilai dan karakter seorang profesional Dunia kerja membutuhkan orang-orang yang berintegritas dan berkarakter. Anak-anak bisa belajar dengan cara menyenangkan dan dalam pembiasaan sehari-hari di sekolah untuk mengembangkan sikap tanggung jawab, jujur, , disiplin, tekun, tangguh, dan akhlak baik lainnya. Baca juga: 16 Kegiatan Bermain Seraya Belajar Tema Profesi Petani untuk Anak PAUD Usia 4-5 Tahun Eksplorasi dunia kerja secara fun and educative Buat sudut belajar bertema tempat bekerja, misalnya sudut rumah sakit, sudut tukang kayu, dan lainnya. Ajak anak didik melakukan role play di sudut-sudut tempat bekerja tersebut. Sesekali, ajak pula anak didik mengunjungi kantor polisi, kantor pemadam kebakaran, supermarket, dan tempat-tempat menarik lainnya, agar anak didik bisa belajar banyak hal tentang dunia kerja. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Menggapai Cita-Cita - Subtopik : Profesi Orangtuaku - Kurikulum Merdeka Belajar Mengidentifikasi minat dan bakat anak didik Libatkan psikolog untuk mengadakan interview atau tes pengenalan minat-bakat anak didik, untuk mengenal potensi dan apa yang digemari merekaa. Selain itu, identifikasi juga bisa dilakukan dengan mengamati anak didik saat melakukan aneka kegiatan di kelas, misalnya bermain peran, berolahraga, berhitung, dan lainnya. Setelah menemukan potensi anak didik, libatkan orang tua untuk bersama-sama memotivasinya dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Baca juga:Pentingnya Dukungan Orang Tua dalam Pengembangan Bakat Anak Pengembangan keterampilan dasar Beberapa keterampilan dasar yang perlu dikembangkan sejak usia dini antara lain keterampilan motorik halus-kasar, keterampilan berkomunikasi dengan baik serta sopan, keterampilan public speaking, kemampuan bekerja sama, dan lainnya. Lakukan variasi kegiatan di kelas agar anak didik berkesempatan untuk mengembangkan setiap potensinya. Edukasi pemanfaatan teknologi Di era digital, peran teknologi sangat penting dalam pengembangan aneka keterampilan yang menunjang karir anak didik di masa depan. Perkenalkan teknologi sederhana yang aman untuk anak, bisa dengan mengajak anak didik bermain gim edukasi, berkegiatan seni, dan aneka pembelajaran di sekolah yang mengintegrasikan teknologi dalam melakukannya. Baca juga:Tips Guru Hebat: Menyikapi Perkembangan Teknologi yang Pesat Memberikan tugas berbasis proyek individu dan berkelompok Dengan mengerjakan proyek individu, anak didik akan belajar tentang kemandirian, disiplin, dan tanggung jawab dengan diri sendiri. Sedangkan, saat mengerjakan proyek berkelompok, anak didik akan belajar pentingnya kerja sama, bersosialisasi, berkomunikasi yang baik dalam tim, dan lainnya. Latih anak didik untuk membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sederhana. Baca juga: Tugas PROYEK SEDERHANA untuk PAUD / TK TEMA TANAMAN: Dengan Metode Merdeka Belajar Bekerja sama dengan orang tua, pakar, dan komunitas Sesekali, pihak sekolah perlu melibatkan anak didik dalam melakukan kegiatan di sekolah, agar orang tua semakin memahami potensi anak dan bisa bekerja sama dengan guru dalam mengembangkan setiap potensi dan minat anak didik. Ajak pula para pakar atau komunitas, agar memiliki pengetahuan yang lebih banyak tentang dunia kerja dan para ahli di bidang masing-masing. Kegiatan ini bisa memacu anak untuk memiliki semacam teladan atau idola yang baik sesuai bakat dan minatnya. Dengan pendekatan yang tepat, penguatan pendidikan vokasi di PAUD dapat membantu anak-anak mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang gemilang. Mari bersama-sama mendukung tumbuh kembang anak dengan memberikan bekal nilai, keterampilan, dan pengalaman yang relevan sejak usia dini. Ayah Bunda, ajak si kecil bermain dan belajar untuk mengembangkan keterampilan dasar PAUD bersama MARBEL TK DAN PAUD Sumber Referensi: 1. Teacherspayteachers.com. (2024). Vocational education [1]2. Iimprovingtechnicaleducation.org.uk. (2024). Report how to teach vocational education [2]
Bangun pagi menjadi salah satu kebiasaan penting yang ditekankan dalam program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digagas oleh Kemendikdasmen dan Bapak Menteri Mu’ti pada awal tahun 2025. Kebiasaan ini tidak hanya mendukung perkembangan fisik dan mental anak, tetapi juga memberikan fondasi kuat untuk membentuk karakter yang disiplin, penuh semangat, dan siap menghadapi tantangan di era digital. Baca juga:Contoh Naskah Pidato Bertema Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Awal Semester 2 untuk PAUD / TK Dalam artikel ini, kita akan membahas manfaat bangun pagi bagi si kecil, peran orang tua dalam membentuk kebiasaan ini, serta mengapa kebiasaan ini begitu penting untuk mencetak anak Indonesia yang hebat di masa depan. Ayah bunda sahabat Educa, apa saja manfaat penting bangun pagi bagi si kecil? Beberapa manfaat bangun pagi bagi anak usia dini antara lain: Meningkatkan kesehatan badan: Si kecil berkesempatan untuk mengawali hari dengan kegiatan fisik yang seru dan menyenangkan, misalnya merapikan tempat tidur, lari kecil-kecil atau melakukan gerak lagu Meningkatkan daya konsentrasi: Si kecil akan menjadi lebih tenang, tidak merasa terburu-buru, dan memiliki waktu untuk beribadah atau berdoa yang menunjang fokusnya saat belajar di sekolah Mengembangkan karakter disiplin: Si kecil bisa belajar tanggung jawab dan mengelola waktu secara efektif. Meningkatkan kualitas istirahat: Si kecil akan terpola untuk memiliki waktu tidur yang cukup dan teratur, sehingga menunjang kebugaran serta mencegah terjadinya “burn out” Meningkatkan kesehatan mental dan spiritual: Si kecil akan terbiasa melakukan segala sesuatu dengan ketenangan, yang merupakan hal penting agar mampu menyelesaikan tugas dengan kualitas optimal. Baca juga:Cara Orang Tua Mengajarkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat 2025 Sesuai Anjuran Kemendikdas Bagaimana ayah bunda membantu si kecil melakukan pembiasaan ini? Ayah bunda memiliki peran yang sangat penting dalam membantu si kecil membiasakan diri untuk bangun pagi. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendukung pembiasaan ini: Menjadi teladan: Ayah bunda perlu membiasakan diri agar bisa bangun lebih awal, agar bisa membantu membangunkan si kecil dan memotivasinya untuk melakukan kebiasaan yang sama Berikan apresiasi dan motivasi: Saat si kecil bisa bangun pagi, ayah bunda bisa mengapresiasinya, sehingga ia akan merasa bahwa usahanya dihargai Bangun suasana happy: Jadikan pagi hari sebagai saat yang menyenangkan dan positif dalam memulai hari, dengan melakukan kegiatan menyenangkan, misalnya sarapan atau senam bersama Membantu mengatur waktu tidur: Ayah bunda bisa membantu si kecil agar memiliki waktu tidur yang berkualitas atau tidur nyenyak selama minimal 7-8 jam Membantu Mengatur Jadwal Aktivitas Harian: Agar si kecil bisa tidur tepat waktu dan bisa dilakukan secara rutin, ayah bunda bisa membantu si kecil membuat jadwal kegiatan. Pastikan juga si kecil tidak beraktivitas dengan “layar”. Baca juga: Tidur Berkualitas Membuat Anak Menjadi Cerdas Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan makanan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur tepat pada waktunya), memerlukan dukungan dari ayah bunda yang berperan sebagai teladan utama dalam kehidupan anak sehari-hari. Ayah bunda perlu membantu menciptakan kebiasaan ini dengan memberi motivasi, contoh langsung, dan memastikan bahwa si kecil memiliki rutinitas tidur yang berkualitas. Pendidikan anak usia dini tidak hanya membentuk kecerdasan akademis, tetapi juga karakter dan kebiasaan positif yang membekali anak untuk menghadapi tantangan di era yang semakin kompetitif. Marbel Pelajaran TK dan PAUD: Media Menyenangkan dan Mencerdaskan Kesukaan Anak Indonesia Sumber referensi:1. Freepik.com. (2024). Teenager boy having fun summer [1]
Program Prioritas Kemendikdasmen atau Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan program dipaparkan oleh Bapak Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. dalam rapat kerja bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di Jakarta. Dalam penerapan program dan kebijakannya, Kemendikdasmen akan menggalakkan partisipasi dari seluruh ekosistem pendidikan. Salah satu programnya yang paling penting adalah penguatan pendidikan karakter. Baca juga: Cara Orang Tua Mengajarkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat 2025 Sesuai Anjuran Kemendikdas Penguatan Pendidikan Karakter atau Akhlak (Character Building) di PAUD/TK sangat esensial, karena usia dini adalah masa emas perkembangan, di mana nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, dan empati lebih mudah ditanamkan. Karakter yang kuat menjadi fondasi bagi anak untuk tumbuh menjadi individu yang cerdas, terampil dan berakhlak mulia. Pendidikan karakter juga membantu anak belajar bersosialisasi dan menghadapi tantangan di lingkungan sekitarnya dengan sikap positif dan optimis Bagaimana strategi yang bisa dilakukan pihak sekolah dan guru PAUD? 1. Pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk guru kelas Bertujuan meningkatkan kemampuan guru kelas dalam memberi bimbingan konseling kepada siswa, juga menyisipkan pendidikan nilai (values education) dalam pembelajaran sehari-hari, untuk memastikan siswa memiliki landasan moral yang kuat. Beberapa ide programnya: Terlibat dalam lokakarya dan seminar: Guru kelas dapat mengikuti lokakarya atau seminar terkait bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk mendapatkan wawasan dan metode terbaru Evaluasi dari kasus nyata: Menganalisis kasus nyata terkait permasalahan siswa yang ada di sekolah untuk melatih kemampuan mengambil langkah bimbingan yang tepat Melibatkan orang tua: Bekerja sama dengan orang tua untuk menyelaraskan pendidikan nilai di rumah dan sekolah Pemanfaatan sarana digital: Memanfaatkan aplikasi atau platform edukasi, untuk mendukung pembelajaran nilai secara kekinian, menarik, dan interaktif Melakukan refleksi diri: Secara rutin mengadakan evaluasi pendekatan dan keberhasilan bimbingan, yang telah dilakukan selama proses pembelajaran anak didik. Baca juga:Bentuk Karakter Anak dengan Kabi Kisah Teladan Nabi 2. Peningkatan kompetensi guru Bimbingan Konseling (BK) dan agama Berfokus pada pelatihan lanjutan untuk guru BK dan agama, agar mereka dapat menangani berbagai tantangan pendidikan karakter juga spiritual siswa dengan baik. Beberapa ide program yang bisa guru PAUD lakukan adalah: Mengikuti pelatihan khusus: Guru BK dan agama dapat mengikuti pelatihan khusus terkait teknik konseling dan pendekatan spiritual sesuai agama anak didik Analisis dan studi kasus: Berlatih menangani kasus yang pernah terjadi untuk meningkatkan kemampuan analisis dan problem solving Merancang modul pendidikan nilai: Membuat modul pembelajaran yang terintegrasi dengan nilai-nilai moral dan spiritual, serta hubungannya dengan pembelajaran sehari-hari. Membangun jejaring profesional: Bekerja sama dengan ahli, konselor, psikolog, atau tokoh agama untuk berbagi pengalaman dan membuat strategi, juga visi misi Mengajak orang tua dan komunitas untuk terlibat: Mendorong partisipasi orang tua dan komunitas untuk mendukung perkembangan karakter dan spiritual anak didik. Dapatkan Aneka Lembar Kerja Anak berbagai Tema di Sini 3. Pengangkatan guru BK Menekankan pentingnya pengadaan atau penambahan guru BK di sekolah. Guru BK memiliki peranan vital dalam membantu siswa mengatasi permasalahan pribadi, sosial, maupun akademik. Beberapa contoh tugas guru BK: Memberi konseling personal: Membantu anak mengatasi masalah pribadi melalui sesi konseling individu dan menjunjung privasi Menyelenggarakan seminar dan konseling kelompok: Mengadakan seminar dan diskusi kelompok, guna membangun keterampilan sosial dan menyelesaikan masalah bersama Membantu perencanaan karier: Membimbing siswa dalam mengenal dan menentukan minat, bakat, dan jalur pendidikan atau karier yang sesuai sejak dini Bekerjasama dengan guru lain: Bersama guru kelas membuat rencana pendekatan pendidikan yang holistik Menyusun laporan perkembangan anak: Melaporkan hasil konseling untuk membantu siswa, orang tua, dan pihak sekolah memahami kondisi anak didik Menjadi mediator konflik: Membantu menyelesaikan konflik antarsiswa atau antara siswa dan guru. 4. Penanaman karakter tujuh kebiasaan anak Indonesia Adalah upaya untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu melalui kebiasaan positif yang dirancang untuk membentuk perilaku anak Indonesia. Beberapa kebiasaan yang perlu dikembangkan dan menjadi prioritas adalah bangun pagi, beribadah, olahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Cara mengajarkannya perlu menggunakan cara yang menyenangkan dan melalui pembiasaan dalam kegiatan harian di sekolah. 5. Makan siang bergizi Mendorong penyediaan makanan siang yang sehat dan bergizi bagi siswa, untuk mendukung perkembangan fisik, konsentrasi belajar, dan kesehatan secara menyeluruh. Beberapa contoh program yang bisa sekolah lakukan adalah: Menyediakan menu bergizi: Menyusun dan menyediakan menu makan siang dengan gizi seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral Mendatangkan ahli gizi: Bekerjasama dengan ahli gizi untuk memastikan makanan yang disajikan sesuai kebutuhan tumbuh kembang anak didik Mengadakan edukasi gizi: Memberikan pembelajaran tentang pentingnya makanan sehat dan bergizi kepada anak didik dan orang tua untuk mendukung kebiasaan makan bergizi. Baca juga:RPP PAUD Tema Diriku Subtema Makanan Sehat Pendidikan karakter di PAUD merupakan fondasi terpenting dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, dan cerdas. Melalui strategi yang holistik, melibatkan guru, orang tua, dan seluruh ekosistem pendidikan, nilai-nilai positif dapat ditanamkan sejak dini. Dengan komitmen bersama, mari kita bersama menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan anak secara menyeluruh, baik secara akademik maupun moral, demi masa depan anak serta generasi penerus bangsa yang cerah. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Media Pembangun Karakter Anak Indonesia